Mengawali tahun pelajaran baru 2018/2019, tim Perguruan Surya Buana mengikuti event internasional bertajuk Fully Residential Schools International Symposium (FRSIS) 2018. Diselenggarakan tepat ketujuh kalinya, event ini berlokasi di Kolej Tunku Kurshiah (KTK), Bandar Enstek, Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia. FRSIS tahun ini diikuti oleh 79 sekolah lokal dan 4 negara. Empat negara tersebut diantaranya, Indonesia, Singapura, Filipina, dan Korea. Dari Indonesia sendiri, ada lima tim dari Perguruan Surya Buana Malang dan satu tim dari SMAN 14 Bandung. Lima tim dari Perguruan Surya Buana Malang terdiri atas tiga siswa SMA Surya Buana, 14 siswa-siswi MTs Surya Buana, serta tujuh guru pendamping.
Tiba di KLIA, Senin, 23 Juli 2018, rombongan Perguruan Surya Buana pun bertolak menuju KTK dengan menggunakan Bas Sekolah. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit, kami tiba di sekolah berasrama penuh milik kerajaan Malaysia ini. Usai melakukan registrasi dan menyerahkan file presentasi ke panitia, masing-masing tim dari Perguruan Surya Buana dikenalkan dengan Liaison Officers (LO). LO ini adalah symposium guideyang akan menemani kami selama kegiatan ini berlangsung. Mereka adalah para pelajar KTK.
Selepas dinner, rentetan kegiatan simposium ini sudah mulai berjalan. Para pelajar diharuskan mengikuti housekeeping, ice breaking, dan Energizer Slot With Caprice di salah satu hall terbesar KTK. Para FRSIS Participants disuguhi dengan beberapa tampilan dari siswi KTK berupa tari-tarian indah dan musik merdu yang sangat menghibur. Pada kegiatan inilah, para tim Perguruan Surya Buana Malang berkenalan dengan tim dari Indonesia juga, tepatnya dari SMAN 14 Bandung dan juga perwakilan dari Sekolah Indonesia Singapura. Para FRSIS Participants juga sangat antusias mengikuti Energizer Slot With Caprice dari Aziz Ramli A.K.A., mantan RapperMalaysia yang sekarang telah menginspirasi banyak orang. Sementara para guru pendamping mengikuti briefing parallel session untuk agenda esok hari.
Berlanjut di hari Selasa, 24 Juli 2018, Opening Ceremony dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan Malaysia, YB Maszlee Bin Malik. Berlangsung sangat khidmat, ketua panitia FRSIS 2017 turut memaparkan kegiatan FRSIS tahun lalu. Beberapa tarian tradisional Malaysia juga disuguhkan untuk menghibur FRSIS Participants.
Usai Opening Ceremony, agenda dilanjutkan dengan Keynote Address dari Ashley Hall tentang Google for Education Representativesampai jam makan siang tiba. Setelah istirahat sejenak, para FRSIS Participants berlatih untuk menyiapkan Cultural Night. Pada sesi ini, FRSIS Participants diwajibkan untuk menampilkan special performancetentang budaya dari negara mereka. Tim dari Perguruan Surya Buana Malang sepakat menampilkan lagu Lir-Ilir dan seni beregu IPSI.
Memasuki hari ketiga, kegiatan pada simposium ini adalah parallel session. Dengan dibagi menjadi tiga sesi, para FRSIS Participantsmemaparkan hasil Karya Tulis Ilmiah mereka didepan para juri. Mereka juga diharuskan menjawab dua pertanyaan dari juri atau audience yang ada dalam ruang tersebut.
Sepulang dari Digital Journey, para FRSIS Participants bersiap untuk melaksanakan Sharing Session dengan para siswa lain yang berbeda destinasi. Dengan begitu, mereka akan saling bertukar informasi yang belum mereka dapatkan.
Dengan mengusung tema besar Digital Revolution, para FRSIS Participants diajarkan bagaimana cara menghadapi dan memanfaatkan dunia teknologi digital. Menggunakan teknologi digital dengan lebih bertanggung jawab, memanfaatkan teknologi digital untuk pertukaran budaya, menunjang pertumbuhan ekonomi nasional, mendukung pembangunan nasional, sampai menjadi pemimpin global. Mari kita menjadi generasi milenial yang melek teknologi tanpa meninggalkan kemampuan bersosialisasi. Salam inspirasi.
Video sederhana bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=IVjHPn-pw2o&t=15s
Ditulis oleh :
Shellya Khabib Dirgantari, S.Pd.I. / Guru Kelas VI-D
Ririn Nafi’atin, S.Pd.I. / Guru Kelas IV-A
SD Islam Surya Buana Malang