Secara arti kata Green School adalah sekolah hijau. Namun dalam makna luas, diartikan sebagai sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktivitas sekolah. Karenanya, tampilan fisik sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga sekolah untuk bersikap arif dan berperilaku ramah lingkungan. Potensi internal sekolah seperti ketersediaan lahan, sumber daya air, energi, bentang alam, tradisi masyarakat sekitar, dan ekosistemnya merupakan objek pengembangan dalam konsep sekolah hijau. Disinilah, konsep sekolah hijau dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan melalui proses pembelajaran dan pembiasaan menjadi penting dan strategis. Di sekolah, proses pembelajaran mengarah pada upaya pembentukan perilaku siswa yang peduli lingkungan melalui model pembelajaran yang aplikatif dan menyentuh kehidupan sehari-hari. Lingkungan sekolah dijadikan wahana pembiasaan perilaku peduli lingkungan sehari-hari. Dengan demikian, kedua aspek tadi, menuju pada satu tujuan yaitu internalisasi atau pembiasaan perilaku peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah pemetaan masalah dan potensi, langkah selanjutnya adalah melakukan pembahasan perencanaan aksi untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup. Salah satu isu tersebut adalah Air dan Limbah Cair. Air adalah senyawa yang penting bagi semua kehidupan di bumi ini. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Terganggunya daur air akan menyebabkan terganggunya keseimbangan manusia. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penggunaan air yang berlebihan. Beberapa masalah yang terjadi di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan air adalah diantaranya, penggunaan air yang boros, seperti membiarkan kran air terbuka padahal tidak dipakai, adanya pipa kran air yang bocor, serta seringkali limbah air hujan menggenang tidak terserap tanah atau tersalurkan ke got drainase.
Cara menanggulangi berbagai masalah yang ada, kami dari tim Isu Air dan Limbah Cair mempunyai beberapa ide, diantaranya adalah membuat biopori yang bermanfaat untuk resapan air, memperbaiki kran air yang bocor, dan membuat himbauan menghemat air di sekitar kran air.
Salah satu masalah yang sangat terlihat perubahannya di sekolah kami adalah terselesaikannya masalah limbah air hujan yang awalnya tidak bisa terserap dengan baik. Dengan adanya biopori, genangan air hujan tidak terjadi lagi di sekolah kami. Dengan mengikuti event ini, SD Islam Surya Buana mengajak seluruh warga sekolah untuk membentuk gaya hidup agar lebih peduli dan melestarikan lingkungan. Salah satunya bisa dimulai dari hal yang paling sederhana, yaitu menghemat penggunaan air. Salam Hijau Lestari untuk Bumi Pertiwi.
Tim Isu Air dan Limbah Cair
Hikmah Rachmawati, S.S., S.Pd. dan Sri Winarti, S.Psi.
Naila Rusda Maia Rahma – Alzan