SD ISLAM SURYA BUANA

Melestarikan Produk Anyaman Bersama Generasi Muda

Ditulis Oleh: Ayu Adhita D., S.Pd.

Pada tanggal 21 – 25 Oktober 2024, siswa kelas 1 SD Islam Surya Buana melaksanakan kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan mengusung Tema Kearifan Lokal Kota Malang. Kearifan lokal Kota Malang sangat banyak, mulai dari topeng malang, tari topeng malang, seni wayang kulit, upacara adat labuhan, gerabah, dan juga anyaman. Nah, dari beberapa kearifan lokal Kota Malang tersebut, ada salah satu yang menarik untuk dipelajari yaitu tentang menganyam. Menganyam adalah seni kerajinan tangan yang dibuat dengan mengilangkan bahan-bahan sederhana hingga membentuk suatu benda yang indah, menarik, dan dapat digunakan.

Sebelum memasuki materi menganyam, siswa kelas 1 belajar berbagai kearifan lokal Kota Malang. Mereka belajar mengenal tarian tradisional, upacara adat, tempat bersejarah, makanan khas, hingga kerajinan khas Kota Malang. Selain itu, di hari pertama pelaksanaan P5, siswa kelas 1 juga belajar tepuk dan lagu P5. Dengan tepuk dan lagu P5 ini, harapannya dapat menambah semangat dan keceriaan siswa kelas 1 dalam mempelajari budaya khas Kota Malang.

Hari kedua pelaksanaan P5, yaitu pada tanggal 22 Oktober 2024, siswa kelas 1 belajar tentang anyaman. Termasuk bahan untuk menganyam serta perabotan yang terbuat dari anyaman. Bahan anyaman yang dipelajari oleh siswa kelas 1 yaitu bahan anyaman dari rotan, bambu, dan daun pandan. Bahan-bahan ini dapat diolah menjadi produk anyaman seperti tikar, tas, topi, keranjang, kursi, dsb. Setelah belajar tentang bahan dan produk anyaman, siswa kelas 1 mulai belajar menganyam sederhana menggunakan kertas bufallo. Mereka mempraktikkan secara langsung anyaman sederhana dengan pola yang sederhana pula. Hal pertama yang mereka lakukan yaitu dengan menggunting kertas hingga menjadi bagian potongan kecil, sehingga bisa dimasukkan ke kertas yang menjadi alasnya. Siswa kelas 1 sangat antusias dan bersemangat menyelesaikan anyaman-anyamannya.

Setelah siswa belajar tentang anyaman sederhana dengan kertas bufallo, di hari ketiga mereka mempraktikkan anyaman dengan bahan yang sesungguhnya, yaitu menggunakan bahan rotan dan plastik. Kali ini siswa kelas 1 membuat anyaman piring dari rotan dan plastik. Untuk kegiatan di hari ketiga ini, terdapat pemateri dari luar sekolah. Hal ini ditujukan agar siswa kelas 1 bisa belajar menganyam dari ahlinya. Bersama Ibu Hj. Yuli Masruroh sebagai pemilik Rumah Kreatif Loys, siswa kelas 1 menyimak penjelasan mengenai anyaman dengan saksama. Mereka juga aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pemateri. Setelah itu, siswa kelas 1 belajar menganyam piring dari rotan dibantu dengan pemateri dan guru pendamping. Hasil anyaman siswa kelas 1 sangat bagus dan keren.

Dihari keempat kegiatan P5, siswa kelas 1 membuat peta konsep tentang anyaman. Kegiatan ini dilakukan agar mereka lebih paham tentang kerajinan anyaman. Pembuatan peta konsep ini dilakukan secara berkelompok. Mereka bekerjasama menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Bapak Ibu Guru. Dalam pembuatan peta konsep ini, siswa berlatih kerjasama antar peserta didik. Ada yang menggunting, menempel, mewarna, dan menghias. Setelah peta konsep kerajinan anyaman jadi, mereka dengan percaya diri tampil di depan kelas. Hebat sekali.

Pada hari terakhir kegiatan P5, siswa kelas 1 bermain dan belajar melalui permainan tentang kearifan lokal Kota Malang. Mereka mencari kata tersembunyi yang tersebar di halaman sekolah. Mereka harus mencari 10 kata yang termasuk kearifan lokal Kota Malang. Setelah menemukannya, mereka akan menuliskan di buku tulis masing-masing. Bagi siswa yang sudah menyelesaikan hingga 10 nomor diperbolehkan masuk kelas dan mewarnai lembar kerja anyaman. Dari serangkaian kegiatan P5 ini diharapakan dapat menumbuhkan sikap mandiri, kreatif, dan bernalar kritis pada siswa.

Share your love