Ditulis Oleh: Wafrotul Athiyah, S. Pd.
Salah satu kegiatan sekolah yang ditunggu peserta didik telah tiba. Yakni kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau biasa disebut dengan istilah P5. Kegiatan P5 merupakan serangkaian kegiatan yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu, projek ini dirancang sedemikian rupa, peserta didik dapat melakukan penyelidikan, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan sehingga menghasilkan produk atau tindakan. Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel, peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan. Projek ini dirancang secara terpisah dari kurikulum inti, tujuan, materi, dan aktivitas pembelajaran dalam projek tidak harus terkait langsung dengan tujuan atau materi pembelajaran dalam kurikulum inti.
Pada kegiatan P5 kali ini, tema yang dipilih yaitu “kearifan lokal”, sesuai dengan banyaknya kearifan lokal yang ada di Kota Malang. Kearifan lokal adalah suatu bagian budaya yang mencirikan suatu hal dari masyarakat setempat. Kearifan lokal ada karena warisan turun-temurun dari nenek moyang, biasanya diwariskan dari generasi ke generasi yang disampaikan dari mulut ke mulut. Beberapa contoh kearifan lokal di Kota Malang antara lain adalah Topeng Malangan, Tari tradisional (tari Topeng Bapang, Tari Beskalan, Tari Bedayan), Boso Walikan, Tempe, Gerabah, dll. Pada kesempatan kali ini, kearifan lokal yang dipilih adalah gerabah. Gerabah adalah kerajinan yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia. Istilah gerabah biasanya untuk menunjukkan barang pecah belah yang terbuat dari tanah liat dan banyak dipergunakan sebagai peralatan rumah tangga.
Kegiatan P5 di kelas 2 terlaksana dari hari Senin, 21 Oktober 2024 sampai dengan hari Jumat, 25 Oktober 2024. Kegiatan ini diawali dengan senam Pelajar Pancasila oleh seluruh siswa kelas 2 di lapangan sekolah, peserta didik sangat ceria dan semangat ketika pelaksanaan senam. Dilanjutkan dengan kegiatan pengenalan tentang “Kearifan Lokal”, yang dijelaskan oleh guru kelas masing-masing. Selanjutnya peserta didik menggunting dan menempel jenis-jenis kearifan lokal yang ada di Kota Malang.
Kegiatan P5 di hari kedua, yaitu pengenalan tentang salah satu kearifan lokal yang ada di Kota Malang, yakni gerabah. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu profil pelajar pancasila dan ice breaking. Kemudian, peserta didik mencatat tentang pengertian gerabah, dan dilanjutkan dengan menyimak video cara pembuatan gerabah dari awal sampai tahap akhir. Selanjutnya, peserta didik mengerjakan kuis tentang gerabah yang sudah dicatat dan ditonton peserta didik. Kegiatan ditutup dengan mengerjakan lembar kerja kolase gambar gerabah dengan kertas origami. Kegiatan di hari kedua terlaksana dengan lancar, peserta didik sangat antusias ketika melihat video pembuatan gerabah dan mengerjakan lembar kerja kolase dari kertas origami.
Kegiatan di hari ketiga yaitu membuat miniatur gerabah dari bahan clay. Peserta didik membuat berbagai bentuk miniatur gerabah, ada yang membuat vas bunga, guci, piring, mangkok, cobek, dan berbagai jenis gerabah lainnya. Setelah selesai mengerjakan miniatur gerabah, peserta didik melanjutkan menempel sisa clay di lembar kerja berbentuk vas bunga, semua peserta didik menempel sesuai dengan kreativitas masing-masing. Kegiatan di hari ketiga ini melatih peserta didik untuk berkreativitas sesuai dengan ide mereka masing-masing, sehingga bisa lebih menghargai kearifan lokal di sekitarnya.
Di hari keempat, peserta didik dan guru melakukan kunjungan ke tempat pembuatan gerabah yang berada di kampung wisata edukasi gerabah Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Seluruh peserta didik kelas 2 berangkat dari sekolah pukul 08.00 WIB. Dengan perasaan senang dan penuh semangat, peserta didik tidak sabar ingin segera sampai di tempat pembuatan gerabah. Ketika sampai, peserta didik diarahkan ke aula dan kemudian diberikan penjelasan singkat tentang gerabah dan pembuatannya. Selanjutnya, semua peserta didik dibariskan dan diajak berkeliling mengunjungi kampung untuk melihat secara langsung proses pembuatan gerabah, dari tanah yang dipakai, proses pembentukan gerabah, proses penjemuran, hingga proses pembakaran dan penyempurnaan gerabah. Peserta didik juga diberitahu alat-alat yang digunakan dalam membuat gerabah, seperti penggiling, meja putar, kuas, alat ukir, tungku pembakaran, dan lain sebagainya. Selanjutnya, peserta didik juga menghias cobek hasil dari gerabah dengan menggunakan cat air.
Kegiatan di hari kelima atau hari terakhir dari P5, peserta didik melaksanakan sumatif dan refleksi selama kegiatan P5. Dengan demikian, peserta didik dapat memahami tentang kearifan lokal di Kota Malang, salah satunya yaitu berupa gerabah, sehingga peserta didik dapat membangun rasa cinta dan menjaga kearifan atau budaya lokal di sekitarnya. Selain itu juga dapat menumbuhkan rasa kreativitas dan kemandirian dalam diri setiap masing-masing peserta didik.