SD ISLAM SURYA BUANA

Psikoedukasi: Etika Penggunaan Media Sosial, 31 Oktober 2022

Pada era sekarang, media sosial bukanlah hal yang asing di lingkungan masyarakat, termasuk di kalangan peserta didik. Media sosial menjadi salah satu kebutuhan untuk berbagi informasi serta menjalin komunikasi antarsesama. Media sosial yang paling banyak digunakan saat ini antara lain whatsapp, instagram, tiktok, dan twitter. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberikan kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta berbagi informasi dalam waktu yang cepat dan tidak terbatas. Dengan kemudahan akses tersebut, media sosial mempunyai dampak positif dan negatif bagi penggunanya.

Selain memudahkan kita untuk mendapatkan informasi dan sebagai alat komunikasi di era modern ini, media sosial juga membawa dampak pada pola berinterkasi masyarakat yang semakin bebas, tidak terkontrol, dan tidak mempertimbangkan etika dalam bersosial media. Para pengguna media sosial saat ini memiliki kecenderungan untuk membagikan apa saja di dunia maya, tanpa mempertimbangkan etika. Untuk mengantisipasi dampak negatif dari penggunaan media sosial ini, SD Islam Surya Buana bekerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang diwakili oleh mahasiswa Psikologi yang sedang melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Para mahasiswa ini mengundang Ibu Sulivan, seorang Psikolog yang sekaligus menjadi dosen mereka untuk memberikan sosialisasi yang berkaitan dengan etika bermedia sosial. Sosialisasi ini khusus diberikan kepada peserta didik kelas 6 SD Islam Surya Buana, tepatnya pada hari Senin, 31 Oktober 2022.

Di awal pemaparan materi, Ibu Sulivan menjelaskan definisi serta fungsi media sosial. Fungsi dari media sosial bagi siswa di antaranya sebagai media pembelajaran, wadah untuk mengekspresikan diri, menjadi penghubung ke seluruh dunia, serta wadah untuk mendapatkan inspirasi. Dengan kemudahan akses para siswa terhadap media sosial, Ibu Sulivan juga menyampaikan pentingnya menggunakan etika ketika bermedia sosial. di antaranya memilah pertemanan, memasang foto profil yang sewajarnya, berpikir dahulu sebelum membuat status, serta menjauhi perdebatan.

Dalam kesempatan ini, para siswa kelas 6 juga mendapatkan edukasi tentang konten negatif dalam media sosial, yaitu hoax dan hate speech atau ujaran kebencian. Menghindari membuat konten negatif merupakan salah satu etika yang harus diterapkan dalam bermedia sosial. Konten negatif ini berdampak besar pada pola pikir maupun sikap generasi muda, terutama di tingkat sekolah.

Dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, para siswa diharapkan bisa memanfaatkan untuk kegiatan yang positif. Seperti contohnya, memudahkan proses komunikasi jarak jauh, memiliki lebih banyak teman, mendapatkan informasi yang bermanfaat, serta mempererat hubungan silaturahim. Penggunaan media sosial tanpa beretika akan berdampak negatif, seperti penggunaan bahasa yang kurang sopan, menimbulkan stress, wadah ujaran kebencian, kecenderungan anti sosial, malas melakukan kegiatan tertentu karena kecanduan media sosial, hingga menjadi lebih konsumtif.

Setelah menyimak pemaparan materi, para siswa kembali ke kelas masing-masing untuk mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan. Lembar kerja ini berisi beberapa pertanyaan dari materi yang telah disampaikan. Sosialisasi yang dikemas dengan kegiatan menarik ini diharapkan menjadi pembelajaran yang bermakna untuk para siswa kelas 6. Khususnya ketika sedang bermedia sosial. Sosialisasi ini sekaligus menjadi salah satu tindakan berpikir global bertindak lokal dalam menghadapi era globalisasi. (She)

Share your love