SD ISLAM SURYA BUANA

Workshop Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Asesmen dan Penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), 24 September 2022

Sabtu, 24 September 2022 mulai pukul 08.30-13.00 WIB bertempat di kelas 3D, Bapak/Ibu guru kelas 1, 4, serta guru mata pelajaran di kelas 1 dan 4, telah mengikuti workshop “Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Asesmen dan Penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)” dengan narasumber Ibu Dr. Suhardini Nurhayati, M.Pd. Beliau adalah instruktur nasional kurikulum merdeka belajar. Tujuan diadakannya workshop ini, tidak lain adalah agar semua guru khususnya guru kelas 1 dan kelas 4 dapat lebih memahami tentang asesmen dan penguatan P5 pada kurikulum merdeka belajar.

Dalam workshop tersebut, dikupas tuntas tentang bagaimana cara membuat asesmen dalam implementasi kurikulum merdeka belajar. Asesmen dalam kurikulum merdeka belajar dengan asesmen pada kurikulum 2013 sangat berbeda. Perbedaannya jika pada kurikulum 2013, asesmen formatif berupa Penilaian Harian (PH), PTS, PAS, PAT yang diambil nilainya untuk rapor, keputusan kenaikan kelas, kelulusan atau keputusan-keputusan lainnya. Sedangkan asesmen formatif pada kurikulum merdeka belajar berupa dapat berupa pertanyaan lisan kepada siswa yang membutuhkan feedback secara cepat. Asesmen formatif pada kurikulum merdeka dirancang untuk tujuan pembelajaran dan tidak seharusnya digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas, kelulusan atau keputusan-keputusan lainnya. Pendidik menggunakan asesmen formatif untuk meningkatkan kualitas belajar. Asesmen formatif dapat menggunakan metode sederhana sehingga umpan balik hasil asesmen tersebut dapat diperoleh dengan cepat.

Pada workshop kali ini, guru kelas 1 dan 4 diminta pemateri untuk mempraktikkan bagaimana cara memberikan asesmen formatif dan asesmen sumatif secara langsung. Guru kelas 1 diminta maju untuk mempraktikkan pelaksanaan asesmen formatif, sedangkan peserta workshop lainnya memberikan pendapatnya. Dengan mempraktikkan secara langsung, peserta workshop dapat lebih memahami bagaimana cara pelaksanaan asesmen formatif.

Sedangkan untuk asesmen sumatif, peserta workshop juga diminta oleh pemateri untuk langsung praktik cara melaksanakan asesmen sumatif. Asesmen sumatif merupakan alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa. Asesmen ini juga digunakan untuk mendapatkan nilai capaian hasil belajar dan menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya. Teknik asesmen sumatif dapat berupa observasi, kinerja, proyek, tes tertulis, tes lisan, portofolio, dan penugasan.

Dalam kurikulum 2013, guru mengenal KBM sedangkan pada kurikulum merdeka tidak ada KBM, yang ada adalah KKTP (Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran). KKTP merupakan penilaian menggunakan rubrik, tidak ada penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan. KKTP merupakan alat pengendali pembelajaran. KKTP diambil dari ICP (Indikator Capaian Pembelajaran).

Rencana asesmen dimulai dengan perumusan tujuan asesmen. Tujuan ini berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran. Cara merencanakan asesmen:

 

Di sela-sela penjelasan pemateri, ada beberapa guru yang aktif dalam tanya jawab. Dengan adanya sesi tanya jawab ini, dengan waktu yang sangat singkat diharapkan semua peserta workshop mampu memahami tentang asesmen dan dapat diterapkan pada peserta didik di kelas masing-masing dengan baik. Apapun kurikulumnya, kita sebagai pelaksana kurikulum harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan kurikulum yang ada. Dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing. (Novi Eka)

Share your love